PROFIL



By sry_wrs@yahoo.co.id

PENYELENGGARAAN PAUD SKB GROBOGAN

  1. A. Latar Belakang

Pendidikan prasekolah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 diselenggarakan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan serta daya cipta yang diperlukan oleh anak sebelum memasuki Pendidikan Dasar.

Usia 0 – 6 tahun merupakan masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam masa itu anak berada dalam masa peka untuk menerima rangsangan, terarah dan didorong ke tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, dengan demikian diharapkan pembisaan perilaku dan kemampuan dasar anak dapat berkembang dan tumbuh secara baik dan benar. OIeh karena itu pendidikan sejak awal bagi anak usia dini cukup penting dan sangat menentukan masa depannya.

Salah satu bentuk pendidikan prasekolah adalah kelompok Bermain yaitu merupakan suatu organisasi terkecil dimana anak – anak dapat bermain dan melakukan aktifitas di bawah bimbingan para tutor yang bertugas dengan cara mengembangkan fungsi – fungsi kejiwaan anak sesuai dengan prinsip – prinsip perkembangan yang harus dilalui oleh setiap anak.

Berdasarkan keadaan tersebut di atas, maka dipandang perlu SKB Grobogan sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam membuat percontohan dan pengendalian mutu program pendidikan non formal,  untuk ikut mengembangkan dan menyelenggarakan Program Kelompok Bermain.

  1. B. Tujuan
    1. Tujuan Umum

Membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, mentai, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak  usia 2 – 4 tahun sampai memasuki jenjang pendidikan selanjutnya (Pendidikan Taman Kanak – kanak).

  1. 2. Tujuan Khusus
    1. Mengembangkan kehidupan beragama sedini mungkin, agar anak memiliki budi pekerti yang luhur.
    2. Mengembangkan kehidupan kemandirian agar anak dapat melayani dirinya sendiri / mandiri dalam kehidupan sehari – hari.
    3. Mengembangkan kemampuan berbahasa, agar anak mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif dengan lingkungannya.
    4. Mengembangkan daya fikir agar anak memiliki kemampuan menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki dengan pengetahuan / pengalaman yang baru diperolehnya.
    5. Mengembangkan daya cipta, agar anak menjadi kreatif, lancar, fleksibel dan memiliki spontanitas dalam bertutur kata dan berfikir.
    6. Mengembangkan perasaan atau emosi, agar anak mampu mengendalikan emosi dan sosial serta menunjukkan reaksinya secara wajar.
    7. Mengembangkan kemampuan bermasyarakat, agar anak mampu bergaul, dapat mengembangkan kemampuan sosial secara wajar dan meningkatkan kepekaan terhadap kehidupan bermasyarakat.
    8. Mengembangkan keterampilan, agar anak dapat mengembangkan keterampilan motorik halus dalam berolah tangan.
    9. Mengembangkan jasmani, agar anak dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar dalam berolah tubuh dan untuk pertumbuhan serta kesehatannya.
    10. Meningkatkan proses tumbuh kembang anak secara wajar, dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sejak dini.
  1. C. Manfaat
    1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan, pengalaman dan informasi secara mendalam tentang penyelenggaraan Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” di UPTD SKB Grobogan sehingga dapat digunakan sebagai model bagi program sejenis.

  1. Manfaat Praktis

Sebagai masukan dalam peningkatan mutu dan perbaikan dalam penyelenggaraan Program Kelompok Bermain.

  1. Manfaat Teknis

Informasi yang diperoleh dapat dijadikan sebagai pengembangan program pendidikan non formal dalam rangka pembuatan percontohan dan pengendalian mutu program pendidikan non formal  yang sejenis yang sesuai dengan karakter daerah setempat.

  1. D. Pengertian
    1. Kelompok Bermain
      1. Kelompok Bermain merupakan salah satu jenis Pendidikan Non Formal (PNF) termasuk pada satuan kelompok belajar tetapi bukan merupakan persyaratan masuk TK atau SD.
      2. Kelompok Bermain merupakan salah satu bentuk usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain yang menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 2 tahun sampai memasuki Pendidikan Dasar (Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah Pasal 6, ayat 1)
  1. Program

Program Kelompok Bermain adalah seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan meletakkan dasar – dasar bagi perkembangan diri anak ke jenjang selanjutnya. (Kurikulum Kelompok Bermain Menu Generik).

  1. Penyelenggara
    1. Penyelenggara Pendidikan Kelompok Bermain adaIah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak pra sekolah melaIui kelompok bermain dalam aspek – aspek pendidikan, pemberian gizi dan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga / Iingkungan yang terdiri dari keluarga, sekolah, lembaga – lembaga perawatan, keagamaan dan pengasuhan anak serta teman sebaya yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
    2. Penyelenggaraan kelompok bermain terintegrasi dengan
      Posyandu merupakan perpaduan kegiatan belajar dengan
      materi pembelajaran bersumber pada kegiatan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) serta bersumber pada kurikulum Kelompok Bermain. (Menu Generik)


PENYELENGGARAAN PROGRAM

  1. A. Sasaran
    1. 1. Warga Belajar

Warga belajar Kelompok Bermain adalah warga masyarakat
dengan persyaratan :

  1. Sehat Jasmani dan rohani
  2. Berusia 2 – 4 tahun
  3. Belum pernah mengikuti pendidikan Prasekolah
  4. Adanya kemauan dan dorongan orang tua.

Data warga belajar Kelompok Bermain pada tahun anggaran 2008
sebagai berikut :

Tabel I

Data Warga Belajar Kelompok Bermain

Berdasarkan Kategori Usia

No Tahun Pembelajaran Usia Jumlah Warga Belajar Prosentase
L P Jumlah
1 2007 / 2008

SEMESTER GENAP

4 – 5 th

3 – 4 th

2 – 3 th

6

10

9

7

3

15

17

3

42,85 %

48,60 %

8,55 %

Jumlah 16 19 35 100 %
2 2008 / 2009

SEMESTER GANJIL

4 – 5 th

3 – 4 th

2 – 3 th

4

6

5

5

8

5

9

14

10

27%

43%

30%

Jumlah 15 18 33 100%
  1. 2. Tutor

Tutor Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” sejumlah 3 orang           2 orang memiliki latar belakang pendidikan SLTA keguruan (SPG),  1 orang D 2 PGTK dan telah memenuhi persyaratan :

  1. Berlatar belakang pendidikan SPG / PGTK
  2. Memahami psikologi perkembangan anak
  3. Memahami metodologi pembelajaran khususnya penerapan konsep bermain sambil belajar
  4. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan anak usia 2 s/d 4 tahun dan orang tuanya.
  5. Memiliki kemampuan dalam menyusun persiapan mengajar, menilai perkembangan anak dan membuat laporan

Data tentang Tutor Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” binaan UPTD SKB Grobogan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2

Tutor Kelompok Bermain Binaan UPTD SKB Grobogan

No Tahun Pembelajaran Nama Pendidikan Terakhir Tugas Alamat
1 2007 / 2008

SEMESTER GENAP

Siti Muayanah

Liswati

Sukesi

SPG

SPG

D2 PGTK

Tutor

Tutor

Tutor

Danyang Purwodadi

Genuksuran Purwodadi

Purwodadi

2 2008 / 2009

SEMESTER GANJIL

Siti Muayanah

Liswati

Sukesi

SPG

SPG

D2 PGTK

Tutor

Tutor

Tutor

Danyang Purwodadi

Genuksuran Purwodadi

Purwodadi

  1. B. Pola Pembelajaran
    1. 1. Program Belajar
      1. Kurikulum
        Program belajar kelompok bermain “Tunas Bangsa” telah diintegrasikan dengan Posyandu dengan menjadikan beberapa aspek sebagai berikut :

1)    Program belajar dalam rangka pembentukan perilaku yang antara lain meliputi : Keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti, social dan emosional, disiplin.

2)    Program belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar yang meliputi kemampuan berbahasa, daya pikir, keterampilan dan seni.

3)    Program belajar dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani

Pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar tersebut dicapai melalui tema – tema dalam sentra – sentra yaitu balok, seni, persiapan, alam cair, peran yang dikembangkan oleh pendidik.

  1. Metode

Metode belajar yang digunakan adalah bermain sambil belajar.
Dengan menggunakan metode BCCT ( Beyond Senters and
Sircle Times) yang dilakukan dalam bermain di sentra – sentra dengan menggunakan APE ( Alat Permainan Educatif ) dengan tema – tema yang dikembangkan oleh tutor / pendidik sesuai dengan perkembangan anak.

  1. 2. Sarana Belajar
    1. Sarana Prasarana

Dalam melaksanakan pembelajaran Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” menggunakan salah satu ruangan kampus UPTD SKB Grobogan yang berlokasi di Jalan Kapten Rusdiyat 49 Kel. Danyang Kec. Purwodadi sedangkan sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam proses belajar dapat dilhat pada tabel berikut :

Tabel 3

Sarana dan Prasarana

Yang dipergunakan Dalam proses Belajar

Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” binaan UPTD SKB Grobogan

No Jenis Barang Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas 1 ruang Baik
2 Meja 40 buah Baik
3 Kursi 40 buah Baik
4 Papan Tulis 3 buah Baik
5 Almari 4 buah Baik
6 Papan Katalog 3 buah Baik
7 APE dalam 60 jenis Baik
8 APE luar 12 jenis Baik
9 Alat Audio Visual 1 sett Baik
10 Alat Tulis Warga Belajar 1 set / WIB Baik
11 Alat Penerangan (Lampu) Listrik PLN Baik
12 Buku Modul 40 set Baik
13 Bacaan Pelengkap 20 judul Baik
14 Kaset CD 10 juduI Baik
15 Karpet / Tikar 4 buah Baik
16 Drum Band 1 set / 23 unit Baik
  1. Perlengkapan administrasi

1)    Buku induk warga belajar

2)    Buku Induk sumber belajar

3)    Buku Absensi warga belajar

4)    Buku Absensi sumber belajar

5)    Buku kemajuan belajar

6)    Buku daftar inventaris kelompok

7)    Buku kas

8)    Buku Tamu

9)    Buku Rapot / sertifikat warga belajar

10) Buku bimbingan harian

11) Buku program semester / tahunan

12) Buku catatan menu tambahan gizi

13) Buku Ekspedisi keluar / masuk

14) Buku Program harian / mingguan

15) Buku catatan pertumbuhan anak

16) Buku catatan kelulusan

  1. 3. Prinsip Pembelajaran
    1. Prinsip Edukatif

1)    Progran kegiatan belajar kelompok bermain merupakan pedoman bagi para pendldik PAUD, orangtua, guru, orang dewasa Iainnya dalam rangka menstimulasi perkembangan anak agar tercapai perkembangan yang optimal.

2)    Program kegiatan belajar kelompok bermain harus dipelajari secara menyeluruh (utuh) dimana semua aspek pengembangan yang ada merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah – pisahkan.

3)    Dalam mencapai kemampuan yang diharapkan, kegiatan belajar dilakukan sambil bermain dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan prinsip – prinsip pendidikan.

4)    Kemampuan yang diharapkan / dicapai dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap ; dan berulang sesuai dengan perkembangan anak.

5)    Kemampuan yang diharapkan dapat dicapai melalui tema yang disesuaikan dengan lingkungan terdekat anak.

6)    Program kegiatan belajar Kelompok bermain merupakan investasi yang strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena pendidikan anak usia dini diharapkan melahirkan anak – anak yang lebih siap belajar, Iebih sehat yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas mereka ketika mereka dewasa.

  1. Prinsip Terpadu

Pembelajaran pendidikan kelompok bermain menggunakan prinsip terpadu yang beranjak dari tema. Yang menarik ( center of interest ) dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep. Secara mudah dan jelas, dengan memberikan banyak waktu dan jenis main (intensitas dan densitas) yang dibutuhkan oleh anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna khususnya bagi anak umumnya pada masyarakat.

  1. 4. Strategi Pembelajaran.

Strategi pembelajaran dalam hal ini diartikan cara penyampaian isi / materi agar dapat mencapai tujuan secara optimal. Cara penyampaian isi pembelajaran paling tidak akan menyangkut tiga aspek yaitu metode belajar, media belajar, dan kegiatan be!ajar.

Mengacu pada tujuan dan muatan materi maka arah pembelajaran mencakup :

  1. Proses belajar berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan. Untuk pengetahuan penerapannya baru bersifat pengenalan, adapun bentuk pelaksanaannya ditekankan pada :

1)    Pengembangan moral dan nilai – nilai agama

2)    Pengembangan fisik

3)    Pengembanan bahasa

4)    Pengembangan kognitif (pengetahuan)

5)    Pengembangan sosial emosional

6)    Pengembangan seni

Dan materi yang sifatnya pengetahuan disesuaikan dengan usia anak sedangkan untuk keterampilan Iebih ditekankan pada keterampilan cara memainkan, menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) baik APE yang digunakan didalam kelas maupun di luar kelas (haIaman).

Metode belajarnya yang dilaksanakan lebih banyak memberikan peluang pada kebutuhan warga belajar untuk berpartisipasi dalam proses belajar. Dengan menggunakan metode BCCT (Beyond Senters and Sircle Times).

Kegiatan belajar yang digunakan Iebih banyak bersifat permainan atau belajar sambil bermain dengan dibimbing oleh Tutor / Fasilitator.

Bentuk media yang digunakan terdiri :

1)    Alat Permainan Edukatif (APE) baik yang ada di dalam maupun diluar ruangan.

2)    Gambar – gambar berupa poster, Booklet, Leaflet

3)    Buku – buku cerita

4)    Alat permainan di sentra -. sentra

  1. Proses pertumbuhan motivasi, penalaran, analisis dalam rangka pengembangan kepribadian cara penyampaiannya lebih bersifat tauladan. Tutor Iebih banyak memberikan contoh yang diterapkan dalam setiap pemberian materi dengan pendekatan secara individu, kelompok maupun secara umum atau bersama – sama satu kelas.
  1. C. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” dilaksanakan selama 12 bulan Smester Genap Tahun 2007 – 2008 (Januari – Juni 2008 ) dan Smester Gasal 2008 – 2009 (Juli – Desember 2008).

  1. D. Tempat Pelaksanaan

Pembelajaran Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” dilaksanakan di
Kampus UPTD SKB Grobogan, Jalan Kapten Rusdiyat II 49 Kelurahan Danyang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.


  1. E. Penyelenggaraan / Pengelola
    1. Struktur Organisasi

Keterangan :

: Garis Komando

: Garis Koordinasi

2. Petugas Yang Terlibat :Petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan Kelompok bermain “Tunas Bangsa” di UPTD SKB Grobogan adalah :

Tabel 4

Susunan Panitia Penyelenggara PAUD Kelompok Bermain

“Tunas Bangsa“ di UPTD SKB Grobogan

No Nama Jabatan dalam Kepanitiaan Jabatan dalam Kedinasan
1 Drs. Bambang Rusminto, MM Penasehat Kepala Dinas P dan K Kab. Grobogan
2 Dwi Armiati, S.Pd Penanggung

Jawab

Kepala SKB Grobogan
3 Rini Wahyuningsih, S.Pd Ketua Penyelenggara Pamong Belajar SKB Grobogan
4 Drs. Siswoyo Anggota Pamong Belajar SKB Grobogan
5 Ir. Samsul Bakhri Anggota Pamong Belajar SKB Grobogan
6 Drs. Suseno Anggota Pamong Belajar SKB Grobogan
7 Ganjar Pramono, S.E Anggota Pamong Belajar SKB Grobogan
8 Nurlaela Khomariah Anggota Pamong Belajar SKB Grobogan
  1. F. Biaya Penyelenggaraan
    1. Penyelenggaraan Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” di UPTD SKB Grobogan Kabupaten Tahun 2008 dibiayai oleh :

Dikda UPTD SKB Grobogan tahun 2008 pasal / digit /. 2.6.5.1110.90 tahun 2008 dengan rincian penggunaan sebagai berikut :

  1. Transpot penyelenggara
  2. Transpot Tutor
  3. Biaya SPEM
  4. Pengadaan Sarana / Prasarana
  5. Dana Swadaya orang tua, dengan rincian penggunaan sebagai
    berikut :

    1. Insentif sumber belajar
    2. Pengadaan APE Warga Belajar
    3. Tambahan Gizi warga beIajar
    4. ATK warga belajar


HASIL PENYELENGGARAAN PROGRAM

  1. A. Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai oleh warga belajar Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5

Data Prestasi WB kelompok bermain “Tunas Bangsa”

Tahun Pembelajaran 2007 / 2008

No Materi A B C D JML
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Pengembangan moral & Nilai – nilai Agama 26 74,29% 9 25,71% 0 0 % 0 0 % 35
2 Pengembangan fisik 22 62,85% 10 28,57 3 8,58 % 0 0 % 35
3 Pengembangan bahasa 26 74,29% 6 17,13 3 8,58 % 0 0 % 35
4 Pengembangan kognitif 18 51,50% 11 31,5 % 4 12 % 2 5,0% 35
5 Pengembangan sosial emosional 21 60,0% 9 25,17% 5 14,29 % 0 0 % 35
6 Pengembangan Seni 25 71,42% 7 20 % 3 8,58 % 0 0 % 35

19

Tabel 6

Data Prestasi WB kelompok bermain “Tunas Bangsa”

Tahun Pembelajaran 2008 / 2009

No Materi A B C D JML
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Pengembangan moral & Nilai – nilai Agama 28 84,84% 5 15,16% 0 0% 0 0% 33
2 Pengembangan fisik 25 75,75% 5 15,16% 3 9,09% 0 0% 33
3 Pengembangan bahasa 25 75,75% 5 15,16% 3 9,09% 0 0% 33
4 Pengembangan kognitif 20 60,60% 8 24,24% 5 15,16% 0 0% 33
5 Pengembangan sosial emosional 24 72,72% 6 18,19% 3 9,09% 0 0% 33
6 Pengembangan Seni 25 75,75% 5 15,16% 3 9,09% 0 0% 33

Keterangan :

A = Sangat Menonjol

B = Menonjol

C = Cukup Menonjol

D = Kurang Menonjol

  1. B. Dampak Sosial Budaya
    1. Warga belajar mampu melakukan gerakan ibadah, mengenal adan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
    2. Warga belajar mampu mengolah tubuh termasuk gerakan – gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus, dan kasar, serta menerima rangsangan sensorik (panca indra).
    3. Warga belajar mampu menggunakan bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar.
    4. Warga belajar mampu berfikir fogis, kritis, memberi alasan, dan memecahkan masalah.
    5. Warga belajar mampu mengenal Iingkungan alam, sosial dan mampu mengontrol diri, menghargai serta rasa memiliki.
    6. Mampu merespon drama, bertepuk tangan, berbagai bunyi serta menghargai hasil karya yang kreatif.
  1. C. Dampak Lingkungan
    1. Masyarakat mempunyai kepedulian terhadap pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini.
    2. Warga belajar memiliki kepckaan yang sifatnya mendasar terhadap kesehatan pribadi dan lingkungannya.
  1. D. Penghargaan Oleh Masyarakat
    1. Adanya dukungan dan orang tua terhadap putra – putrinya untuk mengikuti Program Kelompok Bermain sebelum memasuki pendidikan Taman Kanak – Kanak.
    2. Partisipasi aktif orang tua warga belajar dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh program Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” di SKB Grobogan.
    3. Adanya dukungan dan perangkat desa / kelurahan dalam memotivasi warga masyarakatnya untuk memberikan dukungan berupa material maupun spiritual terhadap pelaksanaan program ini. Kelompok bermain di SKB Grobogan.
    4. Adanya sambutan positif dan masyarakat bahwa pendidikan anak usia dini sudah merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan bagi anak usia utamanya 2 – 4 tahun.


PENUTUP

  1. A. Kesimpulan
    1. Kelompok Bermain merupakan suatu organsasi terkecil dimana anak – anak dapat bermain dan melakukan akivitas d bawah bimbingan para tutor yang bertugas dengan mengembangkan fungsi – fungsi kejiwaan anak sesuai dengan prinsip – prinsip perkembangan yang harus dilalui bagi setiap anak.
    2. Program belajar Kelompok Bermain Tunas Bangsa telah diintegrasikan dengan Posyandu dengan memadukan beberapa kegiatan Posyandu dan kurikulum Kelampok Bermain.
    3. Metode belajar yang digunakan kelompok Bermain “Tunas Bangsa” adalah BOCT (Beyond Senter And Sircle Times). Dengan pengembangan tema – tema yang dilaksanakan dalam bermain di sentra – sentra, maka dirancang pambelajaran yang dilakukan dengan bermain yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan anak.
    4. Tutor Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” berlatar belakang pendidikan SPG dan D2 PGTK serta mempunyai pengetahuan dibidang psikologi perkembangan anak.
    5. 23

      Dalam melaksanakan kegiatan belajar, Kelompok Bermain “Tunas
      Bangsa” menggunakan salah satu ruang kampus SKB Grobogan
      Iengkap dengan APE, baik APE dalam maupun APE luar, serta sarana audio visual berupa pesawat televisi dan VCD player serta komputer dan 1 unit Drum band.

  1. B. Saran
    1. Penyelenggaraan Kelompok Bermain “Tunas Bangsa” perlu ditingkatkan kualitasnya terutama dalarn hal terintegrasikannya program posyandu didalam pembelajaran program ini.
    2. Perlu adanya sumber belajar khusus yang menangani psikologis anak, sehingga dapat dikembangkan menjadi program konsultasi psikologis anak.
    3. Disediakan waktu khusus untuk bermain komputer. Sehingga anak mampu / terampil dalam menggunakan komputer di masa yang akan datang.
    4. Perlu diberikan kegiatan yang sifatnya ekstra misalnya, seni tari, seni musik dan lain – lain.

1 comments on “PROFIL

  1. Hello, I’m so proudful to see that you all have a care to build your village. Start by the playgroup “Tunas Bangsa” and expand to be a university. I support and pray for you always. “live Tanggungharjo” congratulation & success.

Tinggalkan komentar